Kamis, 30 Oktober 2014

Patriotisme Pemuda


Pemuda itu selalu membutuhkan keteladanan. Kalau pemimpinnya memberikan teladan yang baik, termasuk untuk menjaga keindonesiaan, pemudanya akan setia. Karena itu, semangat Sumpah Pemuda 1928 perlu direvitalisasi dengan keteladanan pemimpin di segala tingkatan melalui kebijakan-kebijakan dan tindakannya...

  

para pemuda harus lebih mencintai bangsa dan negara, serta semangat untuk terus berjuang dalam mengisi kemerdekaan.
karena kita penerus pejuang bangsa indonesia 
kita harus tanam kan nilai dan norma yang berlaku
kita harus jadi contoh untuk generasi generasi kita yang berikutnya...

semangat patriotisme harus dilakukan agar terciptanya bangsa Indonesia yang lebih 
sejahtera,menurut saya bangsa yang maju adalah bangsa yang pemudanya bertanggung jawab.Yaitu meneruskan generasi generasi
tua,meneruskan perjuangan pahlawan bangsa Indonesia akan tetapi bukan untuk melawan penjajah melainkan untuk belajar dengan tekun,raih prestasi setinggi - tingginya, mengharumkan bangsa Indonesia,serta menghindari hal-hal yang dapat merusak diri sendiri...

Sejarah mencatat bahwa perubahan negeri ini banyak dipengaruh oleh pemuda. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda berasal dari 'Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia' Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang kemudian dikenal sebagai momentum Sumpah Pemuda. Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 menjadi sejarah dan juga sebuah bukti bahwa pemuda memiliki semangat yang tinggi dalam upaya perbaikan negerinya.Jadi kita para pemuda yang meneruskan semangat pemuda dulu,kita diwajibkan untuk membangun negri Indonesia ke arah yang lebih baik lagi...

Pemuda Sekarang 
Pasca proklamasi kemerdekaan RI dari 'penjajahan' fisik menjadikan semangat Sumpah Pemuda untuk menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang satu masih terus terasa. Ini terlihat dari berbagai aksi gerakan-gerakan mahasiswa yang terjadi di Indonesia. Perlawanan progresif penjajahan  gaya baru terus dilakukan. Karena pengaruh penjajahan fisik yang terjadi di negeri selama + 350 tahun lamanya maka imperalisme gaya baru pun masih membelenggu negeri ini. Perlawanan mahasiswa pasca kemerdekaan fisik terus dilakukan untuk melawan imprealisme dan sekulerisme. Perlawanan imprealisme gaya baru terus dilakukan sampai memuncak penculikan mahasiswa pada kasus MALARI yaitu peristiwa pembantaian aktivis mahasiswa dan penangkapan karena menolak/melawan rezim ketika itu. Ini adalah peristiwa bersejarah bagi mahasiswa. Demontrasi anti-penjajahan terus dilakukan, anti-utang luar negeri dan anti kapitalisme.
 
Kejayaan suatu Bangsa dapat diraih jika masyarakatnya khususnya para kaum muda-nya memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi serta memiliki rasa memiliki (self of belonging) negeri ini yang begitu kental sehingga mereka akan sangat terganggu oleh perilaku pihak manapun baik dari dalam maupun luar negeri yang merugikan kepentingan bangsa dan negara siap berdiri didepan untuk menghadapi mereka.
Namun dengan kenyataan yang kita hadapi saat ini dimana para pemuda kita yang masih lajang dan belajar lebih suka dengan hiburan bagi diri sendiri, para pemuda yang bernaung dibawah sebuah kelompok lebih mengutamakan kelompoknya... 
Bagaimanakah cara kita menumbuhkan dan meningkatkan rasa patriotisme dan nasionlisme serta mengingatkan tanggung jawab para pemuda akan masa depan Bangsa ini yang kelak berada pada tangan mereka..?? Bahwa mereka harus mampu mewujudkan kejayaan Bangsa ini dan rakyat yang sejahtera....
dengan semangat yang kuat kita wujudkan kesejahteraan di negara  kita tercinta indonesia





Pemuda Indonesia adalah ahli waris cita-cita bangsa yang syah dan sekaligus adalah generasi penerus, yang telah ikut meletakkan dasar-dasar kermerdekaan bangsa Indonesia, dengan melewati suatu simponi perjuangan yang panjang.
saya pemuda Indonesia menyadari sepenuhnya dengan khidmad menagkap getaran Sumpah Pemuda yang menggariskan dan mengejawantahkan tekad satu bangsa, satu tanah air, satu bahasa dan piranti kesatuan dan kesatuan, lainnya: Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Bhinneka Tunggal Ika.

 

saya bertekad untuk mengarahkan seluruh upaya dan kemampuan guna menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan kesadaran kami sebagai satu bangsa yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dengan menjaga dan ikut serta melaksanakan haluan negara yang menjadi penuntun bagi langkah-langkah kemudian.

Oleh sebab itu pengabdian yang menjadi tanggung jawab saya selaku generasi muda masa kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan pikiran untuk ikut serta mengisi kemerdekaan dengan lebih segera mempercepat pembangunan dan kemajuan masyarakat.

saya menyadari sepenuhnya akan panggilan dan makna saya sebagai kaum muda adalah salah satu faktor penggerak untuk sesuatu yang lebih berarti bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia, menuju jenjang yang lebih tinggi dan luhur, demi tercapainya masa depan yang lebih baik.


Dihadapan saya terbentang masa depan dan hasil pembangunan bangsa kami. Generasi muda dan hasil pembangunan adalah masa depan itu sendiri. Oleh karena itu, generasi muda, pembangunan dan masa depan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
patriotisme pemuda akan menciptakan bangsa yang sejahtera adil serta mampu untuk menyaingi bangsa-bangsa lainnya....

patriotisme pemuda menurut saya adalah semangat para pemuda untuk menciptakan bangsa yang sejahtera,dengan belajar bukan dengan kekerasan atau dengan emosi tapi dengan skill,keyakinan,dan semangat untuk Indonesia yang lebih maju lagi...

Sejarah Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  •     Abdul Muthalib Sangadji
  •     Purnama Wulan
  •     Abdul Rachman
  •     Raden Soeharto
  •     Abu Hanifah
  •     Raden Soekamso
  •     Adnan Kapau Gani
  •     Ramelan
  •     Amir (Dienaren van Indie)
  •     Saerun (Keng Po)
  •     Anta Permana
  •     Sahardjo
  •     Anwari
  •     Sarbini
  •     Arnold Manonutu
  •     Sarmidi Mangunsarkoro
  •     Assaat
  •     Sartono
  •     Bahder Djohan
  •     S.M. Kartosoewirjo
  •     Dali
  •     Setiawan
  •     Darsa
  •     Sigit (Indonesische Studieclub)
  •     Dien Pantouw
  •     Siti Sundari
  •     Djuanda
  •     Sjahpuddin Latif
  •     Dr.Pijper
  •     Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  •     Emma Puradiredja
  •     Soejono Djoenoed Poeponegoro
  •     Halim
  •     R.M. Djoko Marsaid
  •     Hamami
  •     Soekamto
  •     Jo Tumbuhan
  •     Soekmono
  •     Joesoepadi
  •     Soekowati (Volksraad)
  •     Jos Masdani
  •     Soemanang
  •     Kadir
  •     Soemarto
  •     Karto Menggolo
  •     Soenario (PAPI & INPO)
  •     Kasman Singodimedjo
  •     Soerjadi
  •     Koentjoro Poerbopranoto
  •     Soewadji Prawirohardjo
  •     Martakusuma
  •     Soewirjo
  •     Masmoen Rasid
  •     Soeworo
  •     Mohammad Ali Hanafiah
  •     Suhara
  •     Mohammad Nazif
  •     Sujono (Volksraad)
  •     Mohammad Roem
  •     Sulaeman
  •     Mohammad Tabrani
  •     Suwarni
  •     Mohammad Tamzil
  •     Tjahija
  •     Muhidin (Pasundan)
  •     Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  •     Mukarno
  •     Wilopo
  •     Muwardi
  •     Wage Rudolf Soepratman
  •     Nona Tumbel


Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.


Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.